Jumat, 30 Desember 2011

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan #1

Kebudayaan Yang Telah Memudar



            Pada kebudayaan ini sebelumnya kita harus mengetahui apa itu kebudayaan? Menurut penertian dari ”selo sumarjan dan sulaiman. s”. Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai  semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan selanjutna cipta merupakan kemampuan berpikir kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.

         Kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
  1. wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya aa dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup
  2. kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
  3. kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia

            Di Indonesia sebagian besar penduduknya yang bertempat tinggal di kota, sudah hampir melupakan kebudayaan yang telah turun - menurun yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Padahal kebudayaan itulah yang menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia sendiri, tetapi karena perkembangan zaman yang telah maju dan modern masyarakat Indonesia hapir sudah tidak lagi memikirkan hal tersebut. Mereka selau sibuk dengan fasilitas perkembangan teknologi yang sudah mulai maju dan tidak sempat untuk memikirkan kebudayaan tersebut apa lagi untuk mewariskan kepada anak dan cucunya. Adanya perubahan dalam kebudayan inilah penyebab dari memudarnya suatu budaya dari suatu bangsa itu sendiri, masyarakat yang hanya mementingkan diri sendiri dan sudah hilangnya rasa jiwa sosialnya adalah ciri masyarakat pada zaman sekarang ini. Walaupun tidak semua masyrakat bersifat seperti itu.
           
Ada  pun beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
  1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
  2. orang kota paa umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
  3. pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  4. kemungkinan-kemungkinan  untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
  5. interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi.
  6. pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
  7. perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

Dan sebaliknya pada masyarakat desa atau pedalaman yang masih mengikuti dan meneruskan  kebudayaan yang telah diturunkan atau diwariskan olah para nenek moyangnya. Di Indonesia kebudayaan yang telah memudar itu diantaranya adalah tatakrama dan sopan santu terhadap sesama orang lain ,yang sudah mulai tidak terlihat lagi.
Dalam bidang kesenian kebudayan yang sudah memudar itu contohnya adalah pada anak-anak muda yang tidak mengetahui musik-musik daerahnya sendiri atau pun tarian-tarian yang sejak dahulu telah ada hingga sampai saat ini.

             Akibatnya yang terjadi adalah seperti pada beberapa saat yang lalu pada saat Negara Malaysia menghak patenkan tarian Reok Ponorogo menjadi tarian asli Negara Malaysia. Tetapi untung saja pada saat itu Indonesia mengetahuinya dan merebut kembali tarian yang berasal dari Bali-Indonesia itu dan langsung menghak patenkan tarian tersebut. Dan masih banyak lagi kebudayaan yang telah memudar itu.

            Dari pelajaran tadi kita seharusnya sebagai warga Negara Indonesia yang tercinta bisa menggambil pelajaran dari kesalahan tersebut dan dapat terus melestariakn kebudayan-kebudayan asli Indonesia agar dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang. Walaupun dengan kemajuan zaman pada saat sekarng ini.

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan #2

Masyarakat Moderen Dan Sampah Masyarakat


            Sebelumnya pasti kalian semua sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan masyarakat itu bukan?. Masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Tekanannya disini terletak pada adanya pranata sosia, tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial disini dimaksudkan sebagai perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.

·        Masyarakat modern.
Penduduk yang telah terjadi didalam masyarakat pada zaman ini telah menjadi masyarakat yang telah berubah dalam berbagai aspek diantaranya terlihat dalam pola berfikirnya yang telah mulai maju untuk menemukan sesuatu hal atau penemuan yang baru untuk diteruskan oleh para generasi penerusnya, yang dimana ini bisa disebut juga dengan masyarakat modern. Karya masyarakat yang menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat banyak.
Masyarakat modern bisanya selalu berfikir positif dan terus mencari tahu suatu hal yang dapat mereka perbaharui lebih baik lagi, dengan terus berusaha dan berusaha berkompetisi dengan cara yang sehat yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.


·        Sampah masyarakat.
 Masyarakat pada zaman sekarang ini tidak semua yang pola berfikirnya seperti pola berfikirnya pada masyarakat modern, melainkan ada yang bersantai-santai saja dalam hidupnya untuk tidak berfikir lebih dalam lagi untuk kehidupan yang akan datang dan juga bisanya ia hanya mengandalkan orang yang dapat dipercayainya untuk bisa terus hidup lebih lama lagi. Masyarakat yang seperti ini bisanya hanyalah menjadi sampah dalam masyarakat saja yang bisa merepotkan orang banyak.. Jadi kita bisa dapatkan sampah masyarakat itu ialah orang yang malas membangun dirinya untuk menjalani kehidupannya, dan hanya bersenang-senang saja tanpa adanya usaha yang dapat menguntungkan orang banyak. Dan hanya terbawa oleh kesenangan dunia untuk sesaat.

Dalam pola berfikir masyarakat yang seperti ini dan dari semua fakta yang telah terjadi sebenarnya hanyalah masyarakat yang terbawa oleh perubahan zaman atau bisa disebut dengan “terbawa olah zaman” dan juga tidak memikirkan suatu hal untuk melangkahkan hidupnya lebih baik lagi. Seperti halnya dengan air  yang hanya mengikuti arus air yang deras.


Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan sega norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasarakatan  alam arti luas., didalamnya termasuk, agama, ideology, kebatinan, kenesenian dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia. Yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjtunya cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.

            Dari pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.Atas dadar itulah  para ahli mengemukakan adanya unsure kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :

  1. unsur religi
  2. sistem kemasyarakatan
  3. sistem peralatan
  4. sistem mata pencaharian hidup
  5. sistem bahasa
  6. sistem pengetahuan
  7. seni

Individu, Keluarga dan Masyarakat.

Rahasia di Balik Kepribadian


          Sebelumnya kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan kepribadian? Definisi dari kepribadaian yaitu merupakan keseluruhan prilaku yang menggambarkan identitas khusus bagi seseorang, dengan identitas yang khas tersebut tergambar dari prilakunya yang konsisten dan juga konsekuen dalam kehidupan kesehariannya.
Kepribadian ialah tingkah laku dan etika kita didalam kehidupan sehari-hari kita, yang dapat dinilai oleh seseorang baik atau buruknya kepribadian tersebut dengan dinilai dari segala faktor.

Adapun beberapa faktor dari pembentuknya kepribadian yaitu :
a)      Warisan biologis.
Yang merupakan bahan mentah yang dapat dibentuk dengan berbagai cara sesuai denagn keinginan yang diharapkan.
b)      Lingkungan fisik.
Perbedaan perilaku kelompok disebabkan oleh perbedaan iklim, topografi dan lingkungan dari alam sekitar.
c)      Kebudayaan.
Setiap masyarakat mengembangkan kepribadiannya berdasarkan cocok atau tidaknya dengan suatu kebudayaaan.
d)     Pengalaman kelompok.
Tanpa adanya dari pengalaman kelompok ini pembentukan kepribadian seseporang pun tidak akan sempurnya dalam kepribadiannya
e)      Pengalaman unik.
Yaitu pengalaman yang berbeda dengan orang lain dan pada sebuah keluarga sekalipun.
Setiap anak tidak akan memperoleh pengalaman yang sama.

Didalam kepribadian unsur-unsurnya ada 3 yaitu:
·         Pengetahuan
·         Perasaan
·         Dorongan naluri

Isi dari unsur-unsur kepribadian kepribadian.

o   Berbagai macam kebutuhan individu.
1) Kebutuhan organik yang bersifat positif. misal: makan,minum,istirahat dsb
2)   Kebutuhan organik yang bernilai negative karena tidak terpenuhi. misal: makan minum yang tidak lezat, kesulitan buang hajat dsb
3)      Kebutuhan psikologi yang bernilai positif. Yang meliputi: kehormatan,kepuasan dan kebanggan mencapai suatu tujuan
4)      Dorongan psikologi yang bernilai negatif. Misal: keteganagn, kebencian, malu dsb

o   Bermacam-macam hal dalam lingkungn individu.
1)      Identitas aku yang bersifat positif.
a.       Penggambaran mengenai badan sendiri
b.      Penggambaran mengenai anggota badan tertentu
c.       Penggambaran mengenai kelemahan pada badan sendiri
d.      Penggambaram menganai tentang pperhisan dan ornamen pada badan sendiri
2)      Identitas aku yang bersifat pisikologi
a.       Penggambaran mengenai watak sendiri, dan
b.      System perlamabangan mengenai diri sendiri
3)      Kesadaran individu dan lingkungn sosialnya.
a.       Orang-orang yang berada dalam hubungan mesra dan karib dengannya
b.      Orang-orang yang berhubungan denganya hanya berdasarkan asas guna
c.       Orang-orang yang dikenal tetapi tidak ada arti dalam lingkungan kehidupannya
d.      Orang-orang yang diketahui tetapi hanya ditanggapi dengan sikap masa bodoh


o   Berbagai cara untuk memperlakukan hal-hal dalam lingkungan diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri
a.       Berbagai cara, teknik, dan metode untuk memenuhi kebutuhan organic dan psikologi yang bersifat positif dan menghindari sifat negatif dari individu
b.      Berbagai cara, teknik, dan metode untuk memperkuat identitas Aku dari individu
c.       Berbagai cara, teknik, dan metode untuk berhubungan dan berinteraksi dengan berbagai manusia dalam kehidupan
d.      Berbagai cara, teknik, dan metode untuk memenfaatkan bermacam-macam binatang dan tumbuhan untuk keperluan individu
e.       Berbagai cara, teknik, dan metode untuk mendapatkan dan menguasai berbagai macam benda, kekuatan dan gejala-gejala alam yang berada disekitar individu

Pemuda dan Sosialisasi

Tentu kita ketahui Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam. Dan Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya degnan sistem sosial. Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu.


Peran pemuda dalam pembangunan bangsa ini dibedakan menjadi dua yaitu :
a)      Didasarkan denagn usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan yang memang kurang begitu baik. Pemuda yang mempunyai rasa tanggung jawab yang besar untuk membangun lingkungan disekitarnya yang lebih baik lagi. Dengan melihat keadaan sekitarnya pemuda ini mampu memberikan atas segala kemampuannya untuk menberikan sedikit pengetahuannya untuk anak – anak yang memang kurang mamapu untuk bisa belajar disekolah. Dengan diawali dari rasa keikhlasan tanpa pamrih pemuda ini merelakan waktunya untuk bisa melihat dan membangun dilingkungan sekitarnya. Tetapi pada zaman sekarang pemuda yang dikategorikan seperti ini jarang adanya kebanyakan hanyalah pemuda yang sudah terbawa oleh zaman dan egois dan sifatnya.
b)      Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu :
1.   Jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai atau pembuka           kejelasan dari suatu masalah sosial. Pemuda yang seperti ini biasanya ia yang melakukan pembukan pembaharuan yang menghidupkan rasa kebangkitanya untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada dihadapanya.
2.   Pemuda - pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan yang menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan. Pemuda yang seperti ini hanyalah bisa menjadi sampah dalam masyarakat saja dan yang pastinya akan merugikan masyarakat sekitarnya dan bangsa itu sendiri.
3. Pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner. Pemuda radikal adalah pemuda yang mempunyai rasa keinginan yang besar untuk mengadakan adanya suatu perubahan dengan menggunakan cara yang memaksa atau radikal serta revolusioner.

            Dari penjelasan diatas adalah pengertian tentang pemuda dan proses sosialisasinya serta peranan pemuda dalam pembangunan bangsanya. Pemuda pembangun bangsa tidaklah hanya seperti apa yang dikatakan diatas tetapi masih banyak lagi sikap – sikap seorang pemuda untuk memajukan bangsanya dengan lebih baiklagi, dengan diawali niat dan rasa bertanggung jawab yang besar kita pun juga bisa melakukan hal tersebut untuk menyebarkan virus- virus positif bagi bangsa dan negara kita sendiri.

⸗ Sosialisasi Pemuda
Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial. Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu. Sosialisasi pemuda lebih kepada interaksi antar sesama masyarakat disekitarnya untuk melakukan pendekatan yang lebih dekat denag membawa hal-hal yang positif.denag sisstem social yang baik pemuda tersebut bisa membawa pengaruh yang positif untuk lingkungan sekitarnya walapun pemuda itu masih dalam tahap mencari pengalaman dan jatidirinya.

Asal mula timbulnya kedirian pada pemuda:
1.                Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya.  
2.                Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain.

Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam

KEBUDAYAAN HINDU DAN BUDHA

               Pada abad ke-3 sampai dengan ke-5 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra. relief-relief yang diabadikan dalam candi-candi di jawa tengah ataupun jawa timur. Candi-candi  yang dimaksud diantaranya candi borobudur, mendut, prambanan, kalasan, badut, kidal, jago, singasari, disekita kota malang, candi panataran dan siwa disekitar kota Blitar.

KEBUDAYAAN ISLAM

               Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam pada abad itu berada di pulau jawa yang sebenarnya masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Pada abad ke-15,berkembanglah negara-negara pantai, adalah negara Malaka di semenanjung Malaka, negara Aceh di ujung pulau Sumatra, negara Banten di  jawa Barat, negara Demak di pesisir utara jawa tengah, negara Goa di sulawesi selatan. Dalam proses perkembangannya negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang-pedagang kaya dan golongan bangsawan kota-kota pelabuhan, dan telah menganut ajaran Islam.
               Didaerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan. misalnya di Aceh, Banten, sulawesi selatan, sumatra Timur, sumatra barat, dan pesisir kalimantan.

KEBUDAYAAN BARAT

               Awal kebudayaan barat masuk ke Indonesia ini ketika kaum kolonialisme/penjajah manggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahhan kolonialisme Belanda, tanah air Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. Dipusat kekuasaan pemerintah Belanda muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, di ktoa-kota pusat pemerintahan terutama di jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku Berkembang dua lapisan sosial. Lapisan sosial pertama, terdiri dari  kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial ini bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.
                Kebudayaan Eropa yang masuk kedalam kebudayaan Indonesia, ialah agama Katolik dan agama kristen protestan. Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan segnaja oleh organisasi-organisasi penyiaran agama( missie untuk agama Katolik dan Zending untuk agama kristen) yang semuanya bersifat swasta. mengalami pengaruh agama kristen, daerah itu antara Irian jawa, maluku tengah dan selatan, sulawesi utara dan tengah, nusa tenggara timur dan pedalam kalimantan.

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

               Opini umum menyatakan kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Nilai dan sistem kaidah berisikan harapan-harapan masyarakat, perihal perilaku yang pantas. sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat.. Di laur itu ciri-ciri kepribadian suatu kelompok masyarakat/bangsa, juga tercermin dalam penampilan sikap hidup sehari-hari.

PRANATA SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI

               Didalam masyarakat dibedakan adanya : cara atau “usage” kelaziman (kebiasaan) atau “folkways”; tata kelakuan atau “mores”, dan adapt istiadat “costom”. Disamping norma-norma yang tidak tertulis dan bersifat informal ini, ada juga norma yang sengaja diciptakan secara formal dalam bentuk peraturan – peraturan hukum. Setiap norma, baik usage, folkways,costom ataupun peraturan hokum yang tertulis, mengikat setiap anggota untuk mematuhinya, hanya saja kekuatan pengikatnya berbeda.
               Proses institusionalisasi, yaitu suat proses yang dilewati oleh norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan, sehingga norma tersebut oleh masyarakt diterima, dihargai, dan kemudian ditaati dan dipatuhi dalam mengatur kehidupan sehai-hari.

               Dr. Koentjaraningrat  membagi lembaga sosial/pranata-pranata kemasyarakatan menjadi 8 macam  yaitu :
  1. Pranata (domestic institutions), memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan.
  2. Pranata ( economic institutions), memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup
  3. Pranata (scientific institution), untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia
  4. Pranata (educational institutions), memenuhi kebutuhan pendidikan
  5. Pranata (aesthetic anda recreational institutions), untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi
  6. Pranata (religius institutions), memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib
  7. Pranata (political institutios), memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara
  8. Pranata (cosmetic institutions), mengurus kebutuhan jasmaniah manusia.

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

Ilmu Pengetahuan

“ Ilmu pengetahuan” lazim digunakan  dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, “ ilmu “ dan “ pengetahuan “, yang masing-masing punya identities sendiri-sendiri. Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :
1.    Pengetahuan dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang terdahulu
2.    Pengetahuan dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
3.    Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengeahuan itu.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ; ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan. Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas  ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya. Dan aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
1.    Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih.
2.    Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi dengan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
3.    Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dan budi.
4.    Merasa pasti bahwa setiap  pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

Teknologi
            Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan (body of knowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of arts ) yang mengandung pengetian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasikan tujuan produksi. Teknologi memperlihatkan fenomena alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis.Fenomena teknik menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri sebagai berikut :
1.    Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2.    Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3.    Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis  menjadi kegiatan teknis
4.    Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5.    Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6.    Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7.    otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.


Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan  apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1.    Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2.    Posisi  manusia dalam lingkungan sekitar
3.    Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
           
>> Berdasarkan ukuran garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
2.    Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh modal usaha.
3.    Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
4.    Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
5.    Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.

>> Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikatagorikan kedalam tiga unsur :
1.    Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
2.    Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
3.    Kemiskinan  buatan.
Kemiskinan menjadi suatu kebudayaan atau subkultur, yang mempunyai struktur dan way of life yang telah turun temurun melalui jalur keluarga. Kemiskinan (yang membudaya) itu disebabkan oleh dan selama proses perubahan sosial secara fundamental, seperti transisi dari feodalisme ke kapitalisme, perubahan teknologi yang cepat, kolonialisme, dsb.

Prasangka, Diskriminasi, dan Etnosentrisme ( Pertentangan Sosial )

Keadaan dimasyarakat dengan para anggotanya bisa diwarnai oleh adanya persamaan-persamaan dalam berbagai hal. Tetapi juga didapati perbedaan-perbedaan dan bahkan sering kita temui pertentangan-pertentangan. Sering diharapkan panas sampai petang tetapi kiranya hujan setengah hari, karena ”sebagus-bagusnya gading akan mengalami keretakan”. Itulah sebabnya keadaan masyarakat dan Negara mengalami kegoyahan-kegoyahan yang terkadang keadaan tidak terkendali dan dari situlah terjadinya perpecahan. Sudah tentu sebabnya, misalnya adanya pertentangan karena perbedaan keinginan atau pendapat.

Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka atau prejudice berasal dari kata latin prejudicium, yang pengertiannya sekarang mengalami perkembangan sebagia berikut :
a.    semula diartikan sebagai suatu presenden, artinya keputusan diambil atas dasar pengalaman yang lalu.
b.    dalam bahas Inggris mengandung arti pengambilan keputusan tanpa penelitian dan pertimbangan yagn cermat, tergesa-gesa atau tidak matang.
c.    untuk mengatakan prasangka dipersyaratkan pelibatan unsur-unsur emosilan (suka atau tidak suka) dalam keputusan yang telah diambil tersebut.

Dalam konteks rasial, prasangka diartikan:”suatu sikap terhadap anggota kelompok etnis atau ras tertentu, yang terbentuk terlalu cepat tanpa suatu induksi ”. Prasangka diaratikan suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang bahwa sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu. Bahasa arab menyebutnya “sukhudzon”. Orang, secara serta merta tanpa timbang-timbang lagi bahwa sesuatu itu buruk. Dan disisi lain bahasa arab “khusudzon” yaitu anggapan baik terhadap sesuatu.
Prasangka menunjukkan pada aspek sikap sedangkan diskriminasi pada tindakan. yang merupakan kecenderungan yang tidak nampak, dan sebagai tindak lanjutnya timbul tindakan. Dengan demikian diskriminatif merupakan tindakan yang relaistis, sedangkan prsangka tidak realistis dan hanya diketahui oleh diri individu masing-masing. Prasangka bisa diartikan suatu sikap yang telampau tergesa-gesa, berdasarkan generalisasi yang terlampau cepat, sifat berat sebelah, dan dibarengi proses simplifikasi (terlalu menyederhanakan) terhadap sesuatu realita.
Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi :
1.    berlatar belakang sejarah
2.    dilatar-belakangi  oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
3.    bersumber dari factor kepribadian
4.    berlatang belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama

Usaha-usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminai
1.    Perbaikan kondisi sosial ekonomi
2.    Perluasan kesempatan belajar
3.    Sikap terbuka dan sikap lapang


Etnosentrisme
Yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolok ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain. Etnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes.

Pertentangan-pertentangan sosial / ketegangan dalam masyarakat

Konflik (pertentangan) merupakan  suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi paa lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepada lingkungan yang luas yaitu masyarakat Dasar konflik berbeda-beda.
 Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik yaitu :
1.    Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagian yang terlibat di dalam konflik
2.    Unti-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan,  masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
3.    Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.

Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
1.    elimination; yaitu pengunduran diri salah  satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri
2.    Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya
3.    Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4.    Minority Consent; artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama
5.    Compromise; artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
6.    Integration; artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.