Jumat, 30 Desember 2011

Pemuda dan Sosialisasi

Tentu kita ketahui Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam. Dan Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya degnan sistem sosial. Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu.


Peran pemuda dalam pembangunan bangsa ini dibedakan menjadi dua yaitu :
a)      Didasarkan denagn usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan yang memang kurang begitu baik. Pemuda yang mempunyai rasa tanggung jawab yang besar untuk membangun lingkungan disekitarnya yang lebih baik lagi. Dengan melihat keadaan sekitarnya pemuda ini mampu memberikan atas segala kemampuannya untuk menberikan sedikit pengetahuannya untuk anak – anak yang memang kurang mamapu untuk bisa belajar disekolah. Dengan diawali dari rasa keikhlasan tanpa pamrih pemuda ini merelakan waktunya untuk bisa melihat dan membangun dilingkungan sekitarnya. Tetapi pada zaman sekarang pemuda yang dikategorikan seperti ini jarang adanya kebanyakan hanyalah pemuda yang sudah terbawa oleh zaman dan egois dan sifatnya.
b)      Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu :
1.   Jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai atau pembuka           kejelasan dari suatu masalah sosial. Pemuda yang seperti ini biasanya ia yang melakukan pembukan pembaharuan yang menghidupkan rasa kebangkitanya untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada dihadapanya.
2.   Pemuda - pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan yang menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan. Pemuda yang seperti ini hanyalah bisa menjadi sampah dalam masyarakat saja dan yang pastinya akan merugikan masyarakat sekitarnya dan bangsa itu sendiri.
3. Pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner. Pemuda radikal adalah pemuda yang mempunyai rasa keinginan yang besar untuk mengadakan adanya suatu perubahan dengan menggunakan cara yang memaksa atau radikal serta revolusioner.

            Dari penjelasan diatas adalah pengertian tentang pemuda dan proses sosialisasinya serta peranan pemuda dalam pembangunan bangsanya. Pemuda pembangun bangsa tidaklah hanya seperti apa yang dikatakan diatas tetapi masih banyak lagi sikap – sikap seorang pemuda untuk memajukan bangsanya dengan lebih baiklagi, dengan diawali niat dan rasa bertanggung jawab yang besar kita pun juga bisa melakukan hal tersebut untuk menyebarkan virus- virus positif bagi bangsa dan negara kita sendiri.

⸗ Sosialisasi Pemuda
Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial. Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu. Sosialisasi pemuda lebih kepada interaksi antar sesama masyarakat disekitarnya untuk melakukan pendekatan yang lebih dekat denag membawa hal-hal yang positif.denag sisstem social yang baik pemuda tersebut bisa membawa pengaruh yang positif untuk lingkungan sekitarnya walapun pemuda itu masih dalam tahap mencari pengalaman dan jatidirinya.

Asal mula timbulnya kedirian pada pemuda:
1.                Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya.  
2.                Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar